Karya: Nissa Asy-Syifa’
“Lepaskan kerudungmu itu sekarang juga!”
“Tidak, aku muslimah, aku bersyahadat atas nama Allah dan Rasul yang diutusnya, sekali-kali aku tidak akan mengkhianati Nya meski isi senapanmu memburaikan isi kepalaku.”
“Baiklah, rasakan ini wanita bodoh!”
DOOOR...!!!
“Allahu Akbar, Laillaha ilalloh.”
Sunyi.
Kampung Muarakole menjadi kampung neraka yang keji. Bau anyir darah manusia berbaur dengan asap dari api yang membakar rumah warga semakin menyesakkan pernafasan. Gerimis sore mulai menguyur diantara puing-puing tembok yang hancur. Api memadamkan diri setelah hujan semakin rapat menguyur. Menjelang magrib. Irama hujan berhenti layaknya iringan biola yang menambah kegelisahan di hati cinta. Tanpa kilau warna pelangi. Tanpa desiran sepoi angin yang mengeringkan gerahnya hati.
Cinta.